1. Stres
Ketika seseorang mengalami stres, produksi hormon dan fungsi hipotalamus yang bertugas mengatur siklus menstruasi dapat mengalami gangguan. Hal ini dapat menyebabkan keterlambatan dalam siklus menstruasi.
Jika stres memengaruhi keteraturan periode menstruasi Anda, Anda bisa mencoba berbagai teknik relaksasi, melakukan aktivitas yang Anda nikmati atau mendengarkan musik sebagai cara untuk mengatasi gangguan tersebut
2. Obesitas
Kenaikan berat badan dapat memicu perubahan hormon pada perempuan. Penelitian menunjukkan bahwa perempuan yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami keterlambatan menstruasi.
Jika obesitas menjadi faktor penyebab keterlambatan menstruasi yang Anda alami, dokter mungkin akan merekomendasikan diet dan olahraga sebagai solusi yang tepat.
3. Berat Badan Turun
Keterlambatan menstruasi mungkin menjadi masalah bagi perempuan yang mengalami gangguan makan, seperti anoreksia atau bulimia. Ketika berat badan turun di bawah tingkat ideal, hal ini dapat mengganggu fungsi tubuh dan menghentikan proses ovulasi.
Menyembuhkan gangguan makan dan meningkatkan berat badan secara sehat dapat membantu memulihkan kembali siklus menstruasi yang normal.
4. Kebiasaan Merokok
Merokok secara rutin dapat mengakibatkan gangguan dalam siklus menstruasi, termasuk keterlambatan menstruasi. Penyebabnya adalah karena komponen-komponen dalam rokok, termasuk nikotin, memiliki potensi untuk mempengaruhi hormon-hormon seperti estrogen dan progesteron yang memiliki peran penting dalam proses menstruasi.
5. Hormon Prolaktin Berlebih
Keterlambatan menstruasi bisa disebabkan oleh produksi hormon prolaktin yang tidak normal. Hormon ini biasanya meningkat saat menyusui, tetapi juga dapat meningkat karena kondisi medis tertentu seperti gangguan ginjal, hipotiroidisme atau adanya tumor pada kelenjar pituitari di otak.
Kenaikan hormon prolaktin ini bisa mempengaruhi fungsi hormon lainnya, seperti estrogen dan progesteron yang memiliki peran penting dalam siklus menstruasi, dan akibatnya dapat menyebabkan keterlambatan menstruasi.
6. Efek Pil KB
Pil kontrasepsi oral (Pil KB) mengandung hormon estrogen dan progestin yang menghambat pelepasan sel telur. Setelah menghentikan penggunaan Pil KB, membutuhkan waktu hingga enam bulan agar siklus menstruasi Anda dapat pulih kembali ke kondisi normal.
Selain Pil KB, metode kontrasepsi lain seperti implan KB dan suntik KB juga dapat menyebabkan keterlambatan menstruasi.
7. PCOS (Polycystic Ovary Syndrome)
PCOS merupakan kondisi yang menyebabkan tubuh Anda meningkatkan produksi hormon androgen. Kondisi ini bisa mengakibatkan ketidakteraturan dalam menstruasi atau bahkan menghentikannya sama sekali.
Walaupun penyebab pasti dari PCOS masih belum diketahui, ada dugaan bahwa kondisi ini berkaitan dengan faktor lain, seperti resistensi insulin dan sindrom metabolik.
Selain keterlambatan menstruasi, PCOS juga dapat menunjukkan gejala lain, seperti kulit yang lebih berminyak atau berjerawat, peningkatan berat badan yang tiba-tiba, serta munculnya bercak-bercak gelap pada kulit.
8. Penyakit Kronis
Penyakit kronis, seperti diabetes dan penyakit celiac, memiliki potensi untuk mempengaruhi siklus menstruasi. Fluktuasi gula darah yang tidak stabil sangat berhubungan dengan perubahan hormon, sehingga diabetes yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan ketidakteraturan dalam menstruasi.
Di sisi lain, penyakit celiac menginduksi peradangan yang mampu merusak usus kecil. Kondisi ini dapat menghambat penyerapan nutrisi penting oleh tubuh, yang pada gilirannya dapat menyebabkan keterlambatan menstruasi.
9. Gangguan Tiroid
Kelenjar tiroid berperan dalam mengatur tingkat metabolisme tubuh. Ketika hormon ini tidak bekerja dengan baik, bisa menyebabkan gangguan dalam siklus menstruasi. Masalah pada kelenjar tiroid dapat diidentifikasi melalui gejala seperti kelelahan, penurunan berat badan yang drastis, kerontokan rambut, serta sensitivitas terhadap suhu panas atau dingin.
Namun, penting untuk diingat bahwa Anda tidak perlu khawatir, karena gangguan pada kelenjar tiroid dapat diatasi melalui penggunaan obat-obatan dan dalam beberapa kasus, melalui operasi. Setelah pengobatan untuk masalah tiroid dilakukan oleh dokter, siklus menstruasi Anda kemungkinan akan kembali normal.
10. Menopause Dini
Menopause dini adalah kondisi di mana ovarium berhenti berfungsi sebelum usia 40 tahun pada seorang wanita. Menopause dini ditandai oleh berhentinya pelepasan sel telur dan dapat diidentifikasi melalui gejala seperti menstruasi yang terlambat, serangan keringat malam, dan kesulitan tidur.
Namun, jika Anda berusia di atas 40 tahun dan mengalami gejala seperti menstruasi terlambat, perpanjangan menstruasi, atau perdarahan setelah berhubungan seks, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Hal ini mungkin merupakan tanda-tanda penyakit seperti polip serviks, polip endometrium, atau kanker endometrium.
Jika Anda mengalami menstruasi terlambat selama tiga periode berturut-turut dan hasil tes kehamilan menunjukkan negatif, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan penyebab keterlambatan menstruasi Anda dan meresepkan penanganan yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
Yuk, hadapi masalah telat haid dengan Queen Secret Coffee! Gak perlu panik lagi tentang telat haid, karena kopi istimewa ini bisa bantu bikin haidmu lancar tanpa drama. Jadi, cobain Queen Secret Coffee sekarang juga dan rasakan perbedaannya. Kembali pada kontrol siklus haidmu dengan gaya santai bersama Queen Secret Coffee!
Haid lancar, gak pake panik